Jangan Berhenti Lama-lama
Kamu ingin dikenang. Dirimu yang
mini itu mau melompat semaunya, sampai semua merasa ia ada. Daun yang
gugur karena umur, anak yang menangis karena dimarah, kucing yang
mendengus mencari kepala ikan, semua mengamini. Semua ingin kau bahagia,
dan dikenang.
Tinggallah sekarang kamu yang punya
kendali. Semua pintu-pintu kemenangan itu, kamu yang punya kunci. Hanya
saja mungkin kamu belum tahu caranya, atau kamu belum menemukan pasangan
kunci dan pintu yang serasi. Meski begitu, jangan kamu bersembunyi.
Kamu terus
belajar. Menyaingi aliran hidup yang ‘tak berhenti berputar. Adakalanya
ia deras. Adakalanya ia pelan hampir berhenti. Pergunakanlah sebongkah
otakmu dengan sebaik-baiknya. Dan semua energi yang kamu punya, jangan
kaubuat sia-sia.
Kamu kadang ingin berhenti. Kebelet
bertemu bidadari. Dengar, jangan lagi itu kau ulangi. Kamu belum siap
bertemu penagih-penagih janji. Kamu masih diuji.
Nanti ketika dirimu telah jadi apa yang
sering kau ucap dalam do’a sehabis shalatmu, ‘tak perlu lagi kau
merengut karena takut, apalagi sampai pipis di celana. Ingatlah, ada Dia
yang maha mendengar. Tapi Ia yang maha suci hanya mendengar apa yang
sejati. Maka berteriaklah dalam hati, ‘tak perlu kau umbar keras-keras,
nanti kau dipukuli.
0 komentar:
Posting Komentar