Racana Padjadjaran dan Ambalan Padjadjaran

Pramuka UNPAD sabisa-bisa sing bisa kudu bisa KAPAS TIMBANG PARE DONGDANG.

Racana Padjadjaran dan Ambalan Padjadjaran

Pramuka UNPAD sabisa-bisa sing bisa kudu bisa KAPAS TIMBANG PARE DONGDANG.

Racana Padjadjaran dan Ambalan Padjadjaran

Pramuka UNPAD sabisa-bisa sing bisa kudu bisa KAPAS TIMBANG PARE DONGDANG.

Racana Padjadjaran dan Ambalan Padjadjaran

Pramuka UNPAD sabisa-bisa sing bisa kudu bisa KAPAS TIMBANG PARE DONGDANG.

This is default featured slide 5 title

Pramuka UNPAD sabisa-bisa sing bisa kudu bisa KAPAS TIMBANG PARE DONGDANG.

Jumat, 25 Mei 2012

Gunung Gede - Pangrango - Jawa Barat, Indonesia

Gunung Gede - Pangrango - Jawa Barat, Indonesia 

 

Selamat Berjuang kawan-kawan pramuka unpad yang pergi ke gunung gede, kami hanya bisa mendoakan mu dan selamat berjuang semoga kalian melihat pemandangan yang sangat indah dan bisa kembali dengan selamat. kami menunngu kalian di sini dan kami akan sellalu ada dihatimu.

Gunung Gede-Pangrango
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa.
Gunung Gede memiliki ketinggian sekitar 2958 meter dpl. sedangkan ketinggian Gunung Pangrango 3019 meter dpl.
 Gunung Gede
Gunung Pangrango
Taman Nasional ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995.
 Gunung Pangrango Terlihat Dari Puncak Gunung Gede

HARDIKNAS


HARDIKNAS


CERPEN PUTU WIJAYA

Ali mendapat inspirasi dari Elvira supir trans Jakarta Blok M-Kota yang memakai pakaian daerah Palembang pada hari Kartini. Semingggu sebelum dan sesudah Hari Pendidikan nasional (2 Mei), ia ke sekolah memakai pakaian daerah.
Beberapa hari pertama, ia sempat menarik perhatian. Para murid tercengang. Tapi tidak ada yang berani bertanya. Semuanya hanya senyum-senyum menganggap guru itu mau sok nyentrik. Guru-guru lain hanya pandang-pandangan. Mereka pikir Ali sedang berusaha untuk menarik perhatian. Ada kabar burung ia jatuh cinta pada Bu Ani, guru baru yang selalu mengajar dengan memakai baju kurung.
Tetapi ketika Ali masih terus memakai pakaian daerah selama seminggu, Kepala Sekolah, kontan memanggil.
“Pak Ali, apa sebenarnya missi Pak Ali, mengajar dengan memakai pakaian daerah?”
Ali terkejut. Ia sendiri ketika pertama kali memakai pakaian daerah merasa kikuk. Tetapi setelah satu minggu, ia lupa itu pakaian daerah. Ia menganggapnya sebagai pakaian biasa. Baru ketika Kepala Sekolah menegur, ia sadar kembali ia sudah memakai pakaian daerah.
“Maaf Pak, saya tidak ada missi apa-apa. Saya hanya mencoba menyambut Hari Pendidikan Nasional, untuk mengingatkan anak-anak betapa pentingnya pendidikan. Sebab kebanyakan mereka nampaknya sekolah karena terpaksa, dipaksa oleh orang tuanya.”
“Tapi kan hari Pendidikan sudah lewat?”
“Betul, Pak.”
“Berapa lama Pak Ali mau pakai pakaian daerah begini?”
“Ya kalau diperkenankan, untuk seterusnya, Pak.”
Kepala Sekolah terkejut.
“Tapi kita kan sudah punya seragam sekolah. Pak Ali tidak suka seragam kita? Ini protes?”
“Sama sekali tidak, Pak..”
“Kalau begitu, saya minta supaya Pak Ali kembali mengenakan seragam sekolah saja kalau sedang mengajar. Di luar sekolah terserah Pak Ali.”
Ali tidak menjawab. Sebenarnya kalau tidak disuruh berhenti, ia memang sudah merencanakan untuk kembali mengajar dengan pakaian seragam guru. Tapi karena dilarang, tiba-tiba ia ingin melawan.
“Maaf Pak, “kata Ali kemudian dengan sopan, “apa memakai pakai daerah kalau sedang mengajar itu membuat ilmu yang kita ajarkan kepada murid-murid jadi cacad?”
Kepala sekolah ketawa.
“Tentu saja tidak.”
“Kalau begitu apa salahnya guru memakai pakaian daerah ke sekolah, Pak?”
“Tidak ada.”
“Tapi kenapa saya dilarang?”
“Karena sekolah kita sudah punya seragam untuk guru yang sedang mengajar. Kalau di luar jam pelajaran, Pak Ali memakai pakaian apa juga terserah. Kesepakatan sebaiknya tidak dilanggar, Pak Ali, nanti jadi preseden yang buruk Kita guru harus menjadi teladan murid-murid, Pak Ali.”
Ali terdiam. Kepala Sekolah merasa Ali sudah setuju. Tapi esoknya, Ali tetap saja mengajar dengan memakai pakaian daerag. Tentu saja ia kembali dipanggil.
“Pak Ali kelihatannya belum mengerti maksud saya, silakan memakai seragam guru kalau sedang mengajar.” Kata Kepala Sekolah dengan nada mulai keras.
“Saya sudah mencoba, Pak. Tapi badan saya tidak mau berangkat kalau pakai seragam. Jadi saya terpaksa memakai pakaian daerah kembali.”
Kepala Sekolah hampir saja tersenyum karena jawaban itu lugu dan lucu. Tapi guru-guru lain yang mendengar percakapan itu sudah terlebih dahulu ketawa. Kepala Sekolah, lalu menaikkan suaranya.
“Kalau Pak Ali tidak mau mematuhi aturan sekolah, lebih baik jangan mengajar!”
“Kenapa Pak?”
“Sebab desiplin adalah salah satu yang lemah dalam pendidikan kita. Kita pintar membuat aturan, tetapi tidak mampu melaksanakannya, sehingga semua aturan itu mubazir. Kita baru saja memperingat Hari Pendidikan. Memegang desiplin adalah salah satu dari usaha yang konkrit kalau mau memperingati Hari Pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pak Ali mengerti maksud saya?”
“Saya mengerti. Bapak melarang saya mengajar memakai pakaian adat.”
“Bukan.!”
Ali tercengang.
“Saya melarang semua guru di sini untuk melanggar kesepakatan yang sudah kita sepakati bersama. Guru kalau mengajar harus memakai pakaian seragam guru sebagaimana juga murid kalau masuk harus memakai pakaian seragam murid. Kita tidak hanya mendidik murid menjadi pintar, tetapi kita juga mendidik jiwa murid untuk dewasa dengan memegang tegun desiplin. Dan itu caranya dengan memberikan contoh. Saya tidak memperkenankan guru memberi contoh buruk, melanggar desiplin! Paham?”
Ali terkejut karena suara Kepala Sekolah lantang, sehingga guru-guru yang lain mendengar. Meskipun tidak menjawab, esoknya, Ali tetap saja ke sekolah memakai pakaian daerah.
Ketika Ali hendak masuk gerbang sekolah, satpam langsung menahan.
“Maaf Pak Ali, kami tidak mengizinkan Bapak mengajar tanpa memakai pakaian seragam sekolah.”
“Tapi ini pakaian daerah, ini lebih tinggi dari pakaian seragam sekolah.”
“Maaf, Pak. Saya hanya menjalankan perintah.”
“Dalam militer yang pangkatnya lebih tinggi, dihormati oleh yang pangkatnya di bawah.”
“Tapi ini sekolah, Pak!”
“Sama saja. Kalau mau belajar desiplin, militer adalah biangnya. Jadi kalau mau menegakkan desiplin harus menghormati yang pangkatnya lebih tinggi! Buka pintunya!”
Satpam itu bingung. Tapi ketika Ali mau masuk, satpam cepat menghalangi.
“Aku guru, aku mau mengajar!”
“Saya hanya menjalankan tugas, Pak!”
Terjadi ketegangan. Tiba-tiba entah siapa mulai terjadi perkelahian. Murid-murid keluar dari ruangan dan kemudian rama-ramai melerai. Kedua belah pihak ditenangkan. Setelah semuanya reda, lalu Bu Ani maju dan berbicara kepada semuanya.
“Anak-anakku semua para pelajar, itulah tadi contoh ketidakseimbangan pendidikan kita. Sekolah seyogyanya menumbuhkan kecerdasan dan sekalian kebijakan, sehingga kita tidak perlu berantem karena hal-hal yang tidak perlu. Keplok tangan buat Pak Ali, Bapak Kepala Sekolah dan Satpam yang sudah memerankan peranannya dengan bagus!”
Semua murid berikut para guru berkeplok riuh.

PELATIHAN PROSEDUR PENGGUNAAN BENDERA SEMAPHORE ANGGOTA SAKA BAHARI KWARDA BALI DI MAKO LANAL DENPASAR

PELATIHAN PROSEDUR PENGGUNAAN BENDERA SEMAPHORE ANGGOTA SAKA BAHARI KWARDA BALI DI MAKO LANAL DENPASAR

861707_PELATIHAN PROSEDUR PENGGUNAAN BENDERA SEMAPHORE.JPG

Pramuka Saka Bahari merupakan kegiatan kepramukaan di bawah binaan dari Dinas Pembinaan Potensi Maritim Pangkalan TNI AL Denpasar, kegiatannya adalah program kepramukaan dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan unsur kemaritiman, diantaranya adalah kegiatan selam, renang laut dan dayung. Disamping kegiatan tersebut terdapat salah satu kemampuan yang harus di kuasai oleh seluruh anggota Pramuka Saka Bahari, diantaranya teknik  komunikasi Optis dan Visual (komunikasi sinar optis, Morse dan Bendera Semaphore).

Pada hari Minggu tanggal 13 Mei 2012 Pramuka Saka Bahari mengadakan pelatihan prosedur penggunaan bendera semaphore bagi anggota Pramuka Saka Bahari yang dilatih oleh Serma Kom Arie Wihandoko dan Sertu Kom Rudy Kurniawan anggota Satkom Lanal Denpasar di Gedung Serbaguna IGP Dwinda Mako Lanal Denpasar yang dihadiri oleh 26 orang anggota perwakilan Pramuka Saka Bahari Kwarda Bali (Kwarcab Denpasar, Gianyar dan Badung). Disamping teori tentang penggunaan dan prosedure bendera semaphore yang disampaikan oleh pelatih, juga di laksanakan praktek lapangan guna meningkatkan kemampuan bagi para anggota Saka Bahari Kwarda Bali. (Sumber Berita : http://www.tnial.mil.id)

"In Memoriam Prof. Dr. W.P. Napitupulu"

"In Memoriam Prof. Dr. W.P. Napitupulu"

699283_Alm Kak Napit b.jpg


In Memoriam
Prof. Dr. W.P. Napitupulu

“Sosok Panutan Anggota Gerakan Pramuka”

Jakarta-Keluarga Besar Gerakan Pramuka kehilangan panutan yang dibanggakan, sosok yang selalu memilki pemikiran cemerlang yang dikenal sebagai pencetus ide Pertukaran Pemuda Indonesia, Prof Dr. W.P. Napitupulu meninggal dunia pada Senin, 21 Mei 2012 di RS Jantung Cinere, Jakarta Selatan.

Pada penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Bulan Maret 2011 Kak Napit –begitu beliau biasa di sapa- masih terlihat hadir dalam rangka mengemban tugas sebagai Ketua Tim Pokja UU Gerakan Pramuka yang membuat Gerakan Pramuka semakin bangga. Karena di usianya yang senja beliau masih berkiprahbagi Gerakan Pramuka. Kini Undang-Undang Gerakan Pramuka telah menjadi salah satu “warisan” beliau bagi Anggota Gerakan Pramuka.

Kak Napit semasa hidup sempat menjabat beberapa tugas Pemerintah RI sebagai Direktur Departemen Urusan Research Nasional, Direktur di Departemen Tenaga Kerja dan Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga, Departemen Pendidikan dan Kepemudaan sejak tahun 1974-1991.

Begitu pula keaktifannya dalam Gerakan Pramuka, kiprahnya sebagai Wakil Ketua Kwartir Nasional masa bakti 1978-1993 dan dilanjutkan dengan pengabdiannya sebagai Andalan Nasional Gerakan Pramuka menjadi catatan membanggakan dalam hidupnya. Terlebih Kak Napit sempat menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (1978-1988) yang pada tahun yang sama beliau juga aktif di kepengurusan kepramukaan kawasan Asia Pasifik sebagai Committee Member of Asia Pasific Region.

Kak Napit memperoleh gelar Doctor of Education dari Stanford University, Stanford, California, USA pada tahun 1962. Catatan lain semasa hidupnya adalah aktif di dalam Komisi Nasional UNIESCO Departement Pendidikan dan Kepemudaan Republik Indonesia. Penghargaan berupa Dwija Sistha, Lencana Melati dari Gerakan Pramuka, Bintang Jasa Utama dari Presiden RI dan juga AP Award of Distinguished Service (APRSC).

Mengingat jasanya bagi Gerakan Pramuka dan juga negara, maka memalui upacara kenegaraan, jenazah Kak Napit akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis, 24 Mei 2012.

[Humas Kwarnas]

Hebat, Tim Khatulistiwa 2012 Gelar Kemah Bhakti

Hebat, Tim Khatulistiwa 2012 Gelar Kemah Bhakti

552136_Hebat, Tim Khatulistiwa 2012 Gelar Kemah Bhakti.JPG

22 Mei 2012, Melalui kemah bhakti Khatulistiwa 2012 kita tingkatkan wawasan kebangsaan, cinta tanah air dan kamtibmas dengan tujuan yang hendak dicapai melalui Kemah Bhakti Khatulistiwa yang menyambut peringatan hari Pendidikan Nasional dan hari kebangkitan nasional di wilayah perbatasan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.Demikian dikatakan Bupati Kapuas Hulu Abang Muhamad Nasir SH saat gelar kemah bhakti Khatulistiwa 2012 di di halaman kantor kecamatan Badau Kalimantan, Selasa (22/5/2012).
”Perkemahan ini yang diikuti oleh kurang lebih 400 anggota pramuka tingkat penggalang dan penegak merupakan siswa siswi SMP/MTs dan SMA dari beberapa kecamatan yang ada diwilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di kabupaten Kapuas Hulu. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari dari tanggal 18 hingga 21 Mei dipusatkan kegiatannya di kecamatan Badau,” kata Bupati Kapuas Hulu.
Menurut Nasir, bahwa kegiatan kemah bhakti ini dimaksudkan untuk menanamkan rasa kebersamaan, kekeluargaan dan cinta tanah air khususnya bagi generasi muda bangsa Indonesia. Berbagai kegiatan digelar dalam kemah bhakti katulistiwa ini, seperti perlombaan, ceramah wawasan kebangsaan, napaktilas patok perbatasan dan penanaman pohon penghijauan.
“Beberapa macam perlombaan diantaranya gobag sodor atau dikenal dengan nama galasen, Balap karung, memasukan pensil kedalam botol, estafet bendera, membawa kelereng, memasukan benang ke lobang jarum dan estafet air,”ujarnya.
Sementara itu, Dandim 1206/Psb Letkol Inf Jayusman yang juga Komandan Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 03/Psb mengatakan kegiatan napak tilas patok perbatasan Indonesia-Malaysia yang dilaksanakan pada hari ketiga.
”Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada para generasi muda bangsa akan perbatasan Negara karena banyak diantara para siswa dari sekolah-sekolah yang ada di perbatasan tidak mengerti tentang dan adanya patok perbatasan Negara.Hal ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa,”paparnya.
Dia menjelaskan, keberadaan Tim Ekspedisi Khatulistiwa dalam kemah bhakti katulistiwa ini sangat  menentukan dikarenakan peranan dan fungsinya yang sangat strategis dan potensial untuk memandu setiap kegiatan yang dilaksanakan pada perkemahan ini.
”Berbagi macam pengalaman atau ketrampilanpun ditularkan kepada adik-adik pramuka sebagai bekal dan pengalaman yang positif, seperti halnya bagaimana menciptakan yel-yel, nyanyian dan obade juga masalah baris berbaris.” Dalam kesempatan ini digelar pelatihan sumpit merupakan kebudayaan asli dayak.  Pelatihan sumpit yang melibatkan pakar dari Benua Martinus ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan budaya Dayak yang hampir punah,”tuturnya.
Pembukaan perkemahan dihadiri para pembina pramuka dari Kuarcab Kapuas Hulu, Wadan Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 03/Psb Mayor Inf M Aidi, pejabat muspika atau Camat Badau, Danramil serta Kapolsek wilayah Badau, Letkol Chb Agus Setiawan S.IP, Wakil Bupati Kapuas Hulu bapak Agus Mulyana SH. (Sumber Berita : @winarko/ http://www.lensaindonesia.com)

Pramuka Nunukan Berprestasi di Malaysia

Pramuka Nunukan Berprestasi di Malaysia

411432_Pramuka Nunukan.JPG

NUNUKAN - Kontingen Pramuka Kwartir Cabang Nunukan menorehkan prestasi pada Pra Jambori 100 Tahun Berpengakap Tawau, Sabah yang digelar di Kompleks Sukan Tawau, 17-20 Mei 2012.
Pada acara itu, anggota Pramuka SMK 1 Nunukan Juraidah memperoleh juara 1 iron women.
Sementara anggota Pramuka SMA 1 Nunukan Selatan Ramli memperoleh juara 3 iron man. Pada kegiatan tersebut, para peserta harus berlari pada jarak tertentu dilanjutkan dengan berenang dilanjutkan berlari dan berakhir setelah berenang lagi.  Pramuka Kwarcab Nunukan juga memperoleh juara 3 pada malam tarian kebudayaan.

Ketua Kontingen Pramuka Kwarcab Nunukan Sudi Darma mengatakan, kegiatan yang dipertandingkan diikuti seluruh peserta Pra Jambori. Selain dari Kabupaten Nunukan, kegiatan itu juga diikuti Pengakap dari perwakilan yang ada di Sabah seperti Kunak, Sampoerna dan Lahad Datu.

Sedikitnya ada 1.000 peserta mulai dari tingkat sekolah dasar, SMP dan SMA yang ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut. “Alhamdulillah kami bisa membawa nama baik Indonesia. Kegiatan ini diikuti ratusan peserta,” ujarnya.

Saat berlangsungnya kegiatan itu, Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Tawau Muhammad Saleh bersama istri berkesempatan mengunjungi perkemahan peserta asal Indonesia. Selain itu hadir pula Konsul Fungsi Pendidikan Sosial Budaya Widoratno Rahendra Jaya, Konsul Muda Fungsi Protokol dan Ekonomi Ramadhan, Staf Teknis LO Polri Kompol Fibri dan LO TNI Kapten Herlambang. Dalam kesempatan itu pula,  Muhammad Saleh memberikan cenderamata kepada kontingen Pramuka Nunukan. (Sumber Berita: Editor: Hendra Gunawan  |  Sumber: Tribun Kaltim/Niko Ruru)

Adakan Bhakti Sosial di Kampung Bekas bencana

Adakan Bhakti Sosial di Kampung Bekas bencana

245300_wedos 1.jpg

Belum genap setahun Komunitas Pramuka Ngampung dibentuk, namun telah memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan kepramukaan di kabupaten Sragen. Bukan sekedar mengadakan kegiatan formal yang berhubungan dengan sekolahan maupun kedinasan, namun komunitas ini telah mengadakan kegiatan kepedulian di Dk, Dulas, Ds. Gading, Kec. Tanon, Kab. Sragen.

Dulas merupakan kampung baru di Ds. Gading Kec. Tanon. Sudah dua belas tahun warga kampung ini menempati tanah kas desa yang hanya cukup untuk mendirikan satu rumah saja. Rumah mereka telah lama hancur akibat tanah longsor yang terjadi 12 tahun yang lalu, mereka khawatir akan adanya longsor susulan mengingat kontruksi tanah di kampong ini miring dan bergelombang, akibatnya mereka mengungsi dan memindahkan rumah mereka di area tanah kas desa.
Mayoritas warga di kampung ini berprofesi sebagai buruh tani yang bekerja pada musim tanam dan musim panen saja. Di luar itu mereka mencari batu atau sekedar mencarikan rumput kepada pedagang kambing demi bisa menyambung hidup bersama anak dan istrinya.
Komunitas Pramuka Ngampung tergerak untuk melaksanakan programnya di kampung ini setelah proses survey dan pertimbangan yang matang. Dikampung ini selain melaksanakan kegiatan bhakti masyarakat seperti : membersihkan tempat ibadah, jalanan kampung, sumur umum juga mengikuti kegiatan di keluarga yang mereka tempati. Anggota Pramuka Ngampung sengaja tinggal bersama keluarga yang dinilai miskin tetapi produktif untuk bisa bercengkrama bersama dan mengikuti aktifitas sehari-hari yang mereka lakukan. Pada kesempatan ini tim pramuka ngempung dibagi menjadi dua, satu dikeluarga Bp. Nardi (48)  dan satunya dikeluarga Bp. Paino (40).
Awalnya Sumini (39) istri Bp Nardi merasa keberatan rumahnya digunakan oleh Komunitas Pramuka Ngampung untuk menginap, karena maludengan  keadaan rumahnya dan tak memiliki makanan yang lebih untuk menjamunya. Akan tetapi akhirnya juga bisa menerima karena aggota pramuka ngampung merasa sudah terbiasa dan juga telah membawa logistiq untuk dikonsumsi bersama keluarga barunya tersebut.
Selain kegiatan sosial kemasyarakatan, KPN juga merintis adanya Taman Pendidikan Alqur’an yang sebelumnya tak berdiri di kampung ini, hari pertama diikrarkan beberapa anak antausias untuk hadir bersamanya. Malam terakhir Pramuka Ngampung disana mereka mengadakan Pengajian dengan mengundang seluruh warga. Meski tidak maksimal warga yang mengikuti pengajian di Mushola, tetapi warga yang hadir begitu optimis dan semangat untuk belajar dan memakmurkan Mushola yang telah kokoh berdiri.
Di hari terakhir, dengan dibantu oleh Kwartir Ranting Tanon, Komunitas ini memberikan bantuan logistig berupa beras, minyak goreng dan kebutuhan dapur lainnya kepada warga miskin kampung ini. Namun kepada keluarga yang ditempati tersebut masih di berikan tali asih berupa kambing masing-masing satu ekor dan enam ekor ayam kampung untuk dapat dipelihara supaya kelak
dapat berkembang dan dapat digunakan untuk modal usaha maupun memenuhi kebutuhannya.

Warga di kampong ini sangat terharu dengan kehadiran Komunitas Pramuka Ngampung di desanya, selain memberikan bantuan juga menyadarkan kepada mereka tentang pentingnya untuk selalu mengingat Tuhan. (sumber: Joko Putra/ kwarcab Sragen)

Ka. Pinsaka Bakti Husada Tingkat Nasional Membuka Secara Resmi ToT SBH Tingkat Nasional 2012

Ka. Pinsaka Bakti Husada Tingkat Nasional Membuka Secara Resmi ToT SBH Tingkat Nasional 2012

592129_ToT SBH web.JPG

Kak Ratna, Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan RI selaku ka. Pinsaka Bakti Husada (SBH) Tingkat Nasional membuka secara resmi acara Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Satuan Karya Saka Bakti Husada Tingkat Nasional yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 12-16 Mei 2012 di Wisma Hijau Cimanggis Depok. Kegiatan ini merupakan kerjasama Pusdiklat Aparatur PBSDM dengan Pimpinan SBH Tingkat Nasional yang ini diikuti sebanyak 100 peserta perwakilan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Seluruh Indonesia.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kak Kodrat Pramudho, Waka Bidang Humas dan Informatika Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, staf ahli menteri kesehatan, para pejabat Eslon I dan Eslon II Kementrian Kesehatan RI.
Training of trainer Saka Bakti Husada (TOT SBH) Nasional merupakan Upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kader Satuan Karya Bakti Husada dengan materi TOT SBH terdiri dari kurikulum inti (core curriculum) dan kurikulum tersembunyi (hide curriculum). Kurikulum inti memberikan pengetahuan dan keterampilan kepramukaan, keterampilan memimpin, pengembangan diri serta pengetahuan umum berkaitan dengan modal dasar bagi seorang pelatih. Sedangan kurikulum  tersebunyi adalah pembiasaaan diri mengenai penghayatan hidup yang berkarakter dalam bentuk penghayatan sipiritual peribadatan, dinamika kelompok dan discovery method, membuat rencana pengembangan bakti/action plan, dan lain-lain.
“Setelah mengikuti TOT SBH ini peserta diharapkan mampu menjadi fasilitator dalam pelatihan saka Bakti Husada dimasing-masing provinsi dan dapat melakukan pembinaan, pelaksanaan SBH dimasing-masing daerahnya”, Ungkap Kak Lily
Kak Ratna dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian kesehatan sangat besar memberikan komitmennya serta dukungan terhadap pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka sesuai yang terkandung didalam nilai-nilai Tri Satya dan dasadarma Pramuka.
“Melalui Satuan Karya Bakti Husada yang telah terbentuk pada tanggal 17 Juli 1985 merupakan wadah bagi pramuka penegak dan pandega yang minat dan kegiatannya  dibidang kesehatan, maka kementerian kesehatan memiliki kepentingan dan bertanggungjawab dalam pembinaan dan pengembangan sesuai dengan perkembangan masalah kesehatan bangsa ini”, tegas Kak Ratna
Oleh karena itu, kementerian kesehatan melalui Badan PSDM telah memberikan perhatian untuk  terwujudnya Gerakan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia pada tahun 2006. Dengan membentuk gugus depan di Indonesia utamanya dilingkungan kementrian kesehatan yaitu Politeknik, Bapelkes seluruh Indonesia. (haerudin)
Sumber: Humas-Kwarnas

Sabtu, 19 Mei 2012

Ka. Pinsaka Bakti Husada Tingkat Nasional Membuka Secara Resmi ToT SBH Tingkat Nasional 2012

Ka. Pinsaka Bakti Husada Tingkat Nasional Membuka Secara Resmi ToT SBH Tingkat Nasional 2012

592129_ToT SBH web.JPG

Kak Ratna, Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan RI selaku ka. Pinsaka Bakti Husada (SBH) Tingkat Nasional membuka secara resmi acara Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Satuan Karya Saka Bakti Husada Tingkat Nasional yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 12-16 Mei 2012 di Wisma Hijau Cimanggis Depok. Kegiatan ini merupakan kerjasama Pusdiklat Aparatur PBSDM dengan Pimpinan SBH Tingkat Nasional yang ini diikuti sebanyak 100 peserta perwakilan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Seluruh Indonesia.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kak Kodrat Pramudho, Waka Bidang Humas dan Informatika Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, staf ahli menteri kesehatan, para pejabat Eslon I dan Eslon II Kementrian Kesehatan RI.
Training of trainer Saka Bakti Husada (TOT SBH) Nasional merupakan Upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kader Satuan Karya Bakti Husada dengan materi TOT SBH terdiri dari kurikulum inti (core curriculum) dan kurikulum tersembunyi (hide curriculum). Kurikulum inti memberikan pengetahuan dan keterampilan kepramukaan, keterampilan memimpin, pengembangan diri serta pengetahuan umum berkaitan dengan modal dasar bagi seorang pelatih. Sedangan kurikulum  tersebunyi adalah pembiasaaan diri mengenai penghayatan hidup yang berkarakter dalam bentuk penghayatan sipiritual peribadatan, dinamika kelompok dan discovery method, membuat rencana pengembangan bakti/action plan, dan lain-lain.
“Setelah mengikuti TOT SBH ini peserta diharapkan mampu menjadi fasilitator dalam pelatihan saka Bakti Husada dimasing-masing provinsi dan dapat melakukan pembinaan, pelaksanaan SBH dimasing-masing daerahnya”, Ungkap Kak Lily
Kak Ratna dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian kesehatan sangat besar memberikan komitmennya serta dukungan terhadap pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka sesuai yang terkandung didalam nilai-nilai Tri Satya dan dasadarma Pramuka.
“Melalui Satuan Karya Bakti Husada yang telah terbentuk pada tanggal 17 Juli 1985 merupakan wadah bagi pramuka penegak dan pandega yang minat dan kegiatannya  dibidang kesehatan, maka kementerian kesehatan memiliki kepentingan dan bertanggungjawab dalam pembinaan dan pengembangan sesuai dengan perkembangan masalah kesehatan bangsa ini”, tegas Kak Ratna
Oleh karena itu, kementerian kesehatan melalui Badan PSDM telah memberikan perhatian untuk  terwujudnya Gerakan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia pada tahun 2006. Dengan membentuk gugus depan di Indonesia utamanya dilingkungan kementrian kesehatan yaitu Politeknik, Bapelkes seluruh Indonesia. (haerudin)
Sumber: Humas-Kwarnas

PELATIHAN PROSEDUR PENGGUNAAN BENDERA SEMAPHORE ANGGOTA SAKA BAHARI KWARDA BALI DI MAKO LANAL DENPASAR

PELATIHAN PROSEDUR PENGGUNAAN BENDERA SEMAPHORE ANGGOTA SAKA BAHARI KWARDA BALI DI MAKO LANAL DENPASAR

861707_PELATIHAN PROSEDUR PENGGUNAAN BENDERA SEMAPHORE.JPG

Pramuka Saka Bahari merupakan kegiatan kepramukaan di bawah binaan dari Dinas Pembinaan Potensi Maritim Pangkalan TNI AL Denpasar, kegiatannya adalah program kepramukaan dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan unsur kemaritiman, diantaranya adalah kegiatan selam, renang laut dan dayung. Disamping kegiatan tersebut terdapat salah satu kemampuan yang harus di kuasai oleh seluruh anggota Pramuka Saka Bahari, diantaranya teknik  komunikasi Optis dan Visual (komunikasi sinar optis, Morse dan Bendera Semaphore).

Pada hari Minggu tanggal 13 Mei 2012 Pramuka Saka Bahari mengadakan pelatihan prosedur penggunaan bendera semaphore bagi anggota Pramuka Saka Bahari yang dilatih oleh Serma Kom Arie Wihandoko dan Sertu Kom Rudy Kurniawan anggota Satkom Lanal Denpasar di Gedung Serbaguna IGP Dwinda Mako Lanal Denpasar yang dihadiri oleh 26 orang anggota perwakilan Pramuka Saka Bahari Kwarda Bali (Kwarcab Denpasar, Gianyar dan Badung). Disamping teori tentang penggunaan dan prosedure bendera semaphore yang disampaikan oleh pelatih, juga di laksanakan praktek lapangan guna meningkatkan kemampuan bagi para anggota Saka Bahari Kwarda Bali. (Sumber Berita : http://www.tnial.mil.id)

Kwarcab Pramuka Ende Gelar Pertemuan Penggalang

Kwarcab Pramuka Ende Gelar Pertemuan Penggalang

814249_Kwarcab Pramuka Ende Gelar Pertemuan Penggalang1.JPG

KWARTIR Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Ende, melakukan pertemuan regu Penggalang Pramuka dari satuan Pramuka. Dalam pertemuan ini, diisi dengan berbagai kegiatan  kreatif, rekreatif, dan edukatif dalam bentuk perlombaan. Mereka juga mengevaluasi dan meningkatkan kecakapan dan kemampuan anggota Pramuka Penggalang.
Ketua panitia penyelenggaraan Lomba Tingkat III Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Ende, Amatus Peta dalam kegiatan itu, Jumat (4/5) mengatakan, perlombaan dilakukan secara berjenjang.

Peserta LT III adalah pemenang LT II, dan yang berprestasi dalam lomba tinggkat tiga akan dikirim ke LT 1V tingkat Kwarda Nusa Tenggara Timur yang akan digelar  di kupang bulan Juni.

Dikatakan tujuan penyelenggaraan LT III adalah untuk membina dan mengembangkan penghayatan kode etik kehormatan yang berupa janji Tri satya dan Dasa Dharma Pramuka, serta memupuk persaudaraan dan persatuan kalangan Pramuka Penggalang dan Penegak.
Wakil Bupati Ende, Achmad Mochdar yang juga Ketua Gerakan Pramuka Kwartir  Cabang Ende mengatakan, Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana adalah gerakan pendidikan kaum muda yang didukung orang dewasa. Kehadiran gerakan Pramuka, lanjutnya, menyebarkan misi mulia bidang pendidikan non formal yaitu pembentukan budi pekerti yang luhur dan berwatak sosial.
“Berbagai persoalan yang saat ini sedang menimpa kaum muda di negeri ini seperti, pemerkosaan, narkoba, sebenarnya diakibatkan kemajuan teknologi tanpa ada filterisasi,” katanya.  Oleh karena itu, Gerakan Pramuka diharapkan bisa menjadi sarana berdiskusi bersama dalam berbagai kegiatan kepramukaan sehingga generasi muda terhindar dari semua persoalan.
Dalam upaya peningkatan pembangunan, kata Mochdar, pemerintah telah menetapkan UU tentang Gerakan Pramuka sehingga gerakan Pramuka menjadi organisasi yang berwenang menyelenggarakan pendidikan karakter. (Sumber Berita:
http://www.victorynewsmedia.com/ded)

Kontingen Kwarcab Gowa Ke LT IV Sul-Sel

Kontingen Kwarcab Gowa Ke LT IV Sul-Sel

461344_Kontingen Kwarcab.JPG

Dalam rangka kegiatan LT IV tingkat daerah Sulawesi selatan yang dilaksanakan di Lanud Sultan Hasanuddin. Ketua kwarcab Gerakan Pramuka Gowa Drs.H.Mapparessa Tutu bersama Andalan dan Kepala sekolah SMP 4 Sungguminasa Kak Mas’ud Kasim melepaskan kontingen perwakilan gowa yang akan berlaga di kegiatan LT IVpada tanggal 5 mei s/d 9 mei 2012, pelepasan dilaksanakan di halaman Gugus Depan SMP Negeri 4 Sungguminasa
Kwartir cabang gowa mengirimkan kontingennya 2 regu sesuai petunjuk pelaksanaan kegiatan. Kontingen Regu Putra di wakili oleh SMP Negeri 4 Sungguminasa dan Regu Putri dari SMP Negeri 1 Pallangga, yang masing-masing beranggotakan 8 orang putra dan 8 orang putri.
Dalam sambutan Ka Kwarcab mengatakan “ kontingen gowa khususnya adik adik selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan sesama utusan dari gowa, selain itu mengembangkan penghayatan kode kehormatan serta memupuk rasa persaudaraan dan persatuan di kalangan para pramuka penggalang peserta LT IV Sul-Sel.

Kegiatn LT IV ini akan menjadi momen pertemuan para pramuka penggalang Se-Sulawesi Selatan, sehingga akan menjadi momen pertemuan,  mempererat persaudaran antar sesame kontingen serta uji keterampilan dan teknik kepramukaan. Lanjut  Ka kwarcab mengatakan “ Jadikanlah LT IV 2012 ini sebagai ajang mempererat persaudaraan antar sesama pramuka, Jauhkanlah sifat-sifat jelek, yang saling menyalahkan atau mencari kambing hitam. Hindari perbuatan-perbuatan yang semata-mata untuk mengejar kemenangan dan kejuaraan, tetapi jadikanlah momen ini sebagai alat untuk meningkatkan prestasi serta kesehatan mental dan fisik. Beliau juga mengharapkan tetap menjaga keamanan dan keselamatan sebagai prioritas utama dalam mengikuti kegiatan ini. (Sumber Berita : http://dkcgowa.wordpress.com)

Lembah Emas yang Dihuni sejak Zaman Megalitikum

Lembah Emas yang Dihuni sejak Zaman Megalitikum
|

Pulau Sumatera dalam bahasa Sanskerta disebut sebagai Svarnadwipa yang berarti Pulau Emas. Jejak kekayaan emas di Pulau Sumatera bisa dijumpai di sejumlah aliran sungai yang berhulu di Bukit Barisan, seperti Sungai Bangko di Desa Muara Bangko, Kecamatan Ranto Baek, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Selasa (21/2).
KOMPAS.com — Lembah-lembah yang menghampar di sepanjang Bukit Barisan telah lama dikenal kesuburannya. Lembah ini sambung-menyambung seolah membuat garis memanjang membelah Pulau Sumatera.
Dimulai dari Lembah Semangko di Lampung, menyambung ke Suoh, Kepahiang, Ketahun, Kerinci, Muaralabuh, Singkarak, Maninjau, Rokan Kiri, Batang Gadis, Angkola, Alas, Tangse, Seulimeum, hingga Banda Aceh.
Dikelilingi gunung-gunung api tua, 11 di antaranya masih aktif, lembah-lembah ini merupakan tempat mengendapnya abu vulkanis yang kaya unsur hara. Air berlimpah dan sebagian terbendung dalam cekungan yang terbentuk akibat gerakan tanah ataupun karena letusan gunung api purba.
Danau-danau pun tercipta; lima danau di Suoh dan Danau Ranau (Lampung), Danau Kerinci (Jambi), Danau Singkarak, Danau Diatas, dan Danau Dibawah (Sumatera Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), serta Danau Laut Tawar (Aceh).
Deretan lembah itu juga kaya dengan air panas alami dan menyimpan energi panas bumi. Berdasarkan hasil penelitian F Junghun (1854), USGS menyebutkan, sedikitnya terdapat 23 sumber air panas di sepanjang lembah Bukit Barisan yang berpotensi menghasilkan energi panas bumi. Survei yang dilakukan Geothermal Energy New Zealand Ltd pada 1986 bahkan menemukan 37 sumber air panas.
Tak hanya itu. Berimpit dengan deretan lembah, mengular "sabuk emas" yang memasyhurkan Sumatera sebagai Svarnadwipa. Kata dari bahasa Sanskerta itu berarti "Pulau Emas" seperti tertera dalam Prasasti Nalanda yang dipahat pada tahun 860 Masehi.
William Marsden, dalam bukunya, History of Sumatera (1783), menyebutkan, Sumatera pernah diduga sebagai Ophir, tempat armada Solomon (Sulaiman) mengambil muatan emas dan gading. Meski dugaan tentang Ophir menurut Marsden tak berdasar, pulau ini memang penghasil emas tiada tara.
Logam mulia ini, terutama ditemukan di kawasan tengah pulau di sepanjang Bukit Barisan seperti di Martabe, Bangko, Rawas, Lebong, dan Natal. Minangkabau dianggap sebagai daerah terkaya sehingga Belanda banyak mendirikan loji di Padang.
Menurut Marsden, di daerah Minangkabau saja terdapat tidak kurang dari 1.200 lokasi tambang emas.
"Sebanyak 283.000 gram-399.600 gram setiap tahun tersimpan di Padang, di pasar bebas, atau di tangan perseorangan. Sementara itu, kira-kira 28.000 gram dipasarkan di Nalabu, di Natal kira-kira sebanyak 23.000 gram, dan di Mukomuko 17.000 gram," tulis Marsden.
TM Van Leuwen memberikan gambaran lebih komplet soal produksi logam mulia dari Sumatera. Dalam tulisannya di Journal of Geochemical Exploration, edisi ke-50, 1994, dia memperkirakan, total emas yang dikeruk dari Sumatera sejak eksplorasi Belanda hingga 1994 mencapai 91 ton dan perak sebanyak 937 ton.
Jauh sebelum Belanda datang dan mengeruk emas dari Sumatera, perdagangan emas dari pulau ini sudah berlangsung lama. Dalam buku Barus Seribu Tahun yang Lalu (2003), Marie-France Dupoizat dan Daniel Perret menyebutkan, pengelana Tome Pires pada awal abad ke-16 mencatat bahwa emas diperdagangkan di seluruh pelabuhan di Sumatera, terutama di Barus.
Pelabuhan tua di pantai barat Sumatera Utara ini telah disebutkan dalam karya Ptolomeus, Geographia, yang ditulis pada abad ke-2 Masehi.
Selain mencari kapur barus, para pedagang dari berbagai negara juga memburu emas yang banyak diperdagangkan pribumi di pelabuhan ini. Logam mulia ini diduga dibawa dari sungai-sungai yang berhulu di sekitar Bukit Barisan.
Dengan segenap kelimpahan daya hidup, tak mengherankan jika lembah-lembah ini telah lama menarik manusia untuk menetap di sana. Jejak kebudayaan batu besar atau megalitikum yang tersebar luas di sepanjang lembah ini menjadi bukti bahwa manusia purba telah bermukim di sana.
Arkeolog dari Balai Arkeologi Palembang, Tri Marhaeni S Budisantosa, mengatakan, temuan megalitik di Pulau Sumatera kebanyakan tersebar di lembah-lembah sepanjang Bukit Barisan, mulai dari Liwa di Lampung hingga di sekitar Kerinci di Jambi.
"Misalnya, megalitik di Kerinci dan Merangin ditemukan sejajar dengan Bukit Barisan sepanjang 80 km," katanya.
Di wilayah tersebut telah ditemukan 21 megalitik berbentuk silinder, serta satu buah megalitik berbentuk bulat. Selain itu, ditemukan juga enam kompleks kubur tempayan. "Mereka memilih daerah ini, terutama karena tanahnya subur, cocok buat bercocok tanam."
Banyaknya batuan andesit, jenis batuan vulkanik, yang merupakan bahan baku megalitik, turut mendukung tumbuh suburnya kebudayaan tua ini di sekitar lembah Kerinci dan Merangin. Selain itu, dataran tinggi yang dikepung perbukitan ini juga sangat cocok untuk mengembangkan sistem keyakinan mereka. Para pendukung kebudayaan megalitik ini percaya, gunung-gunung tinggi merupakan tempat bersemayam arwah nenek moyang.
Budi Wiyana, sejawat Budi di Balai Arkeologi Palembang, juga menyebutkan alasan yang sama dengan ditemukannya sebaran situs megalitik di Lahat dan Pagar Alam, Sumatera Selatan.
"Manusia menghuni daerah ini karena subur, dan alasan praktis lain seperti dekat dengan sumber air yang melimpah dan bahan baku batuan beku andesit," kata Budi Wiyana.
Menurut Budi, tradisi megalitik yang ditemukan di kawasan ini sangat lengkap, mulai dari dolmen, menhir, arca, arca menhir, teras berundak, lumpang batu, batu dakon, dan batu datar. Berbagai peninggalan megalitik ini membuktikan bahwa kawasan itu telah dihuni manusia setidaknya sejak 2.500 tahun sebelum Masehi.
Siang itu, Budi menunjukkan deretan batu-batu besar berbentuk meja (dolmen) yang bergeletakan di persawahan menghijau di Tegurwangi, Pagar Alam. Di dekatnya terdapat empat batu besar berukir yang masing-masing mengggambarkan orang tengah mengendarai gajah.
Selain menunjukkan kemajuan budaya saat itu, berupa kemampuan menjinakkan gajah, batu berukir juga membuktikan bahwa masyarakat zaman itu sudah mengenal pengecoran logam. "Untuk membuat ukiran di batu itu, hampir dipastikan menggunakan logam," jelas Budi.
Batu-batu raksasa juga ditemukan di rimbun perkebunan kopi milik Robinson (64) di Desa Tanjung Batu, Keca Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat. Batu dolmen berukuran panjang sekitar 2 meter dan lebar 1 meter itu ditumpukkan di atas batu-batu kecil di keempat sudutnya.
Di Desa Pajarbulan, Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, peninggalan megalitik ditemukan di pekarangan belakang rumah warga. Batuan ini biasa disebut warga sebagai batu tiang enam. Arkeolog menyebutnya batu tetralit.
Kegunaan tetralit masih menjadi perdebatan para ahli. "Beberapa ahli berpendapat, tetralit merupakan landasan atau umpak tiang rumah," kata Budi. Pendapat ini muncul karena di ujung atas tiang batu itu ada semacam cerukan yang diperkirakan untuk meletakkan tiang rumah. (Tim Penulis Ekspedisi Cincin Api Kompas)

Mengenang Akhlak Nabi Muhammad SAW

Mengenang Akhlak Nabi Muhammad SAW 

Nadirsyah Hosen


Setelah Nabi wafat, seketika itu pula kota Madinah bising dengan tangisan ummat Islam; antara percaya - tidak percaya, Rasul Yang Mulia telah meninggalkan para sahabat. Beberapa waktu kemudian, seorang arab badui menemui Umar dan dia meminta, Òceritakan padaku akhlak MuhammadÓ. Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badui tersebut menemui Bilal. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yg sama, Bilal pun menangis, ia tak sanggup menceritakan apapun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib.


Orang Badui ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi. Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad. Dengan berharap-harap cemas, Badui ini menemui Ali. Ali dengan linangan air mata berkata, Òceritakan padaku keindahan dunia ini!.Ó Badui ini menjawab, Òbagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini...Ó Ali menjawab, Òengkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung! (QS. Al-Qalam[68]: 4)Ó

Badui ini lalu menemui Siti Aisyah r.a. Isteri Nabi yang sering disapa ÒKhumairahÓ oleh Nabi ini hanya menjawab, khuluquhu al-QurÕan (Akhlaknya Muhammad itu Al-QurÕan). Seakan-akan Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi itu bagaikan Al-QurÕan berjalan. Badui ini tidak puas, bagaimana bisa ia segera menangkap akhlak Nabi kalau ia harus melihat ke seluruh kandungan QurÕan. Aisyah akhirnya menyarankan Badui ini untuk membaca dan menyimak QS Al-MuÕminun[23]: 1-11.

Bagi para sahabat, masing-masing memiliki kesan tersendiri dari pergaulannya dengan Nabi. Kalau mereka diminta menjelaskan seluruh akhlak Nabi, linangan air mata-lah jawabannya, karena mereka terkenang akan junjungan mereka. Paling-paling mereka hanya mampu menceritakan satu fragmen yang paling indah dan berkesan dalam interaksi mereka dengan Nabi terakhir ini.

Mari kita kembali ke Aisyah. Ketika ditanya, bagaimana perilaku Nabi, Aisyah hanya menjawab, Òah semua perilakunya indah.Ó ketika didesak lagi, Aisyah baru bercerita saat terindah baginya, sebagai seorang isteri. ÒKetika aku sudah berada di tempat tidur dan kami sudah masuk dalam selimut, dan kulit kami sudah bersentuhan, suamiku berkata, ÔYa Aisyah, izinkan aku untuk menghadap Tuhanku terlebih dahulu.Õ Apalagi yang dapat lebih membahagiakan seorang isteri, karena dalam sejumput episode tersebut terkumpul kasih sayang, kebersamaan, perhatian dan rasa hormat dari seorang suami, yang juga seorang utusan Allah.

Nabi Muhammad jugalah yang membikin khawatir hati Aisyah ketika menjelang subuh Aisyah tidak mendapati suaminya disampingnya. Aisyah keluar membuka pintu rumah. terkejut ia bukan kepalang, melihat suaminya tidur di depan pintu. Aisyah berkata, Òmengapa engkau tidur di sini.Ó Nabi Muhammmad menjawab, Òaku pulang sudah larut malam, aku khawatir mengganggu tidurmu sehingga aku tidak mengetuk pintu. itulah sebabnya aku tidur di depan pintu.Ó Mari berkaca di diri kita masing-masing. Bagaimana perilaku kita terhadap isteri kita? Nabi mengingatkan, Òberhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sungguh kamu akan ditanya di hari akhir tentangnya.Ó Para sahabat pada masa Nabi memperlakukan isteri mereka dengan hormat, mereka takut kalau wahyu turun dan mengecam mereka.

Buat sahabat yang lain, fragmen yang paling indah ketika sahabat tersebut terlambat datang ke Majelis Nabi. Tempat sudah penuh sesak. Ia minta izin untuk mendapat tempat, namun sahabat yang lain tak ada yang mau memberinya tempat. Di tengah kebingungannya, Rasul memanggilnya. Rasul memintanya duduk di dekatnya. Tidak cukup dengan itu, Rasul pun melipat sorbannya lalu diberikan pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut dengan berlinangan air mata, menerima sorban tersebut namun tidak menjadikannya alas duduk akan tetapi mencium sorban Nabi.

Senangkah kita kalau orang yang kita hormati, pemimpin yang kita junjung tiba-tiba melayani kita bahkan memberikan sorbannya untuk tempat alas duduk kita. Bukankah kalau mendapat kartu lebaran dari seorang pejabat saja kita sangat bersuka cita. Begitulah akhlak Nabi, sebagai pemimpin ia ingin menyenangkan dan melayani bawahannya. Dan tengoklah diri kita. Kita adalah pemimpin, bahkan untuk lingkup paling kecil sekalipun, sudahkah kita meniru akhlak Rasul Yang Mulia.

Nabi Muhammad juga terkenal suka memuji sahabatnya. Kalau kita baca kitab-kitab hadis, kita akan kebingungan menentukan siapa sahabat yang paling utama. Terhadap Abu Bakar, Rasul selalu memujinya. Abu Bakar-lah yang menemani Rasul ketika hijrah. Abu Bakarlah yang diminta menjadi Imam ketika Rasul sakit. Tentang Umar, Rasul pernah berkata, Òsyetan saja takut dengan Umar, bila Umar lewat jalan yang satu, maka Syetan lewat jalan yang lain.Ó Dalam riwayat lain disebutkan, ÒNabi bermimpi meminum susu. Belum habis satu gelas, Nabi memberikannya pada Umar yang meminumnya sampai habis. Para sahabat bertanya, Ya Rasul apa maksud (taÕwil) mimpimu itu? Rasul menjawab ilmu pengetahuan.Ó

Tentang Utsman, Rasul sangat menghargai Ustman karena itu Utsman menikahi dua putri nabi, hingga Utsman dijuluki dzu an-Nurain (pemilik dua cahaya). Mengenai Ali, Rasul bukan saja menjadikannya ia menantu, tetapi banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan Ali. ÒAku ini kota ilmu, dan Ali adalah pintunya.Ó Òbarang siapa membenci Ali, maka ia merupakan orang munafik.Ó

Lihatlah diri kita sekarang. Bukankah jika ada seorang rekan yang punya sembilan kelebihan dan satu kekurangan, maka kita jauh lebih tertarik berjam-jam untuk membicarakan yang satu itu dan melupakan yang sembilan. Ah...ternyata kita belum suka memuji; kita masih suka mencela. Ternyata kita belum mengikuti sunnah Nabi.

Saya pernah mendengar ada seorang ulama yang mengatakan bahwa Allah pun sangat menghormati Nabi Muhammad. Buktinya, dalam Al-QurÕan Allah memanggil para Nabi dengan sebutan nama: Musa, Ayyub, Zakaria, dll. tetapi ketika memanggil Nabi Muhammad, Allah menyapanya dengan ÒWahai NabiÓ. Ternyata Allah saja sangat menghormati beliau.

Para sahabatpun ditegur oleh Allah ketika mereka berlaku tak sopan pada Nabi. Alkisah, rombongan Bani Tamim menghadap rasul. Mereka ingin Rasul menunjuk pemimpin buat mereka. Sebelum Nabi memutuskan siapa, Abu Bakar berkata: ÒAngkat Al-QaÕqa bin MaÕbad sebagai pemimpin.Ó Kata Umar, ÒTidak, angkatlah Al-AqraÕ bin Habis.Ó Abu Bakar berkata ke Umar, ÒKamu hanya ingin membantah aku saja,Ó Umar menjawab, ÒAku tidak bermaksud membantahmu.Ó Keduanya berbantahan sehingga suara mereka terdengar makin keras. Waktu itu turunlah ayat: ÒHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya. Takutlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha Mendengar dan maha Mengetahui. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menaikkan suaramu di atas suara Nabi. janganlah kamu mengeraskan suara kamu dalam percakapan dengan dia seperti mengeraskan suara kamu ketika bercakap sesama kamu. Nanti hapus amal-amal kamu dan kamu tidak menyadarinya (al-hujurat 1-2)

Setelah mendengar teguran itu Abu Bakar berkata, ÒYa Rasul Allah, demi Allah, sejak sekarang aku tidak akan berbicara denganmu kecuali seperti seorang saudara yang membisikkan rahasia.Ó Umar juga berbicara kepada Nabi dengan suara yang lembut. Bahkan konon kabarnya setelah peristiwa itu Umar banyak sekali bersedekah, karena takut amal yang lalu telah terhapus. Para sahabat Nabi takut akan terhapus amal mereka karena melanggar etiket berhadapan dengan Nabi.

Dalam satu kesempatan lain, ketika di Mekkah, Nabi didatangi utusan pembesar Quraisy, Utbah bin RabiÕah. Ia berkata pada Nabi, ÒWahai kemenakanku, kau datang membawa agama baru, apa yang sebetulnya kau kehendaki. Jika kau kehendaki harta, akan kami kumpulkan kekayaan kami, Jika Kau inginkan kemuliaan akan kami muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan kami carikan obat. Jika kau inginkan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kamiÓ

Nabi mendengar dengan sabar uraian tokoh musyrik ini. Tidak sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika Utbah berhenti, Nabi bertanya, ÒSudah selesaikah, Ya Abal Walid?Ó ÒSudah.Ó kata Utbah. Nabi membalas ucapan utbah dengan membaca surat Fushilat. Ketika sampai pada ayat sajdah, Nabi bersujud. Sementara itu Utbah duduk mendengarkan Nabi sampai menyelesaikan bacaannya.

Peristiwa ini sudah lewat ratusan tahun lalu. Kita tidak heran bagaimana Nabi dengan sabar mendegarkan pendapat dan usul Utbah, tokoh musyrik. Kita mengenal akhlak nabi dalam menghormati pendapat orang lain. Inilah akhlak Nabi dalam majelis ilmu. Yang menakjubkan adalah perilaku kita sekarang. Bahkan oleh si Utbbah, si musyrik, kita kalah. Utbah mau mendengarkan Nabi dan menyuruh kaumnya membiarkan Nabi berbicara. Jangankan mendengarkan pendapat orang kafir, kita bahkan tidak mau mendengarkan pendapat saudara kita sesama muslim. Dalam pengajian, suara pembicara kadang-kadang tertutup suara obrolan kita. Masya Allah!

Ketika Nabi tiba di Madinah dalam episode hijrah, ada utusan kafir Mekkah yang meminta janji Nabi bahwa Nabi akan mengembalikan siapapun yang pergi ke Madinah setelah perginya N abi. Selang beberapa waktu kemudian. Seorang sahabat rupanya tertinggal di belakang Nabi. Sahabat ini meninggalkan isterinya, anaknya dan hartanya. Dengan terengah-engah menembus padang pasir, akhirnya ia sampai di Madinah. Dengan perasaan haru ia segera menemui Nabi dan melaporkan kedatangannya. Apa jawab Nabi? ÒKembalilah engkau ke Mekkah. Sungguh aku telah terikat perjanjian. Semoga Allah melindungimu.Ó Sahabat ini menangis keras. Bagi Nabi janji adalah suatu yang sangat agung. Meskipun Nabi merasakan bagaimana besarnya pengorbanan sahabat ini untuk berhijrah, bagi Nabi janji adalah janji; bahkan meskipun janji itu diucapkan kepada orang kafir. Bagaimana kita memandang harga suatu janji, merupakan salah satu bentuk jawaban bagaimana perilaku Nabi telah menyerap di sanubari kita atau tidak.

Dalam suatu kesempatan menjelang akhir hayatnya, Nabi berkata pada para sahabat, ÒMungkin sebentar lagi Allah akan memanggilku, aku tak ingin di padang mahsyar nanti ada diantara kalian yang ingin menuntut balas karena perbuatanku pada kalian. Bila ada yang keberatan dengan perbuatanku pada kalian, ucapkanlah!Ó Sahabat yang lain terdiam, namun ada seorang sahabat yang tiba-tiba bangkit dan berkata, ÒDahulu ketika engkau memeriksa barisa di saat ingin pergi perang, kau meluruskan posisi aku dengan tongkatmu. Aku tak tahu apakah engkau sengaja atau tidak, tapi aku ingin menuntut qishash hari ini.Ó Para sahabat lain terpana, tidak menyangka ada yang berani berkata seperti itu. Kabarnya Umar langsung berdiri dan siap ÒmembereskanÓ orang itu. Nabi melarangnya. Nabi pun menyuruh Bilal mengambil tongkat ke rumah Nabi. Siti Aisyah yang berada di rumah Nabi keheranan ketika Nabi meminta tongkat. Setelah Bilal menjelaskan peristiwa yang terjadi, Aisyah pun semakin heran, mengapa ada sahabat yang berani berbuat senekad itu setelah semua yang Rasul berikan pada mereka.

Rasul memberikan tongkat tersebut pada sahabat itu seraya menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi. Nabi berkata, Òlakukanlah!Ó Detik-detik berikutnya menjadi sangat menegangkan. Tetapi terjadi suatu keanehan. Sahabat tersebut malah menciumi perut Nabi dan memeluk Nabi seraya menangis, ÒSungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu!. Aku ikhlas atas semua perilakumu wahai Rasulullah.Ó Seketika itu juga terdengar ucapan, ÒAllahu AkbarÓ berkali-kali. sahabat tersebut tahu, bahwa permintaan Nabi itu tidak mungkin diucapkan kalau Nabi tidak merasa bahwa ajalnya semakin dekat. Sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan semakin dekat, ia ingin memeluk Nabi sebelum Allah memanggil Nabi.

Suatu pelajaran lagi buat kita. Menyakiti orang lain baik hati maupun badannya merupakan perbuatan yang amat tercela. Allah tidak akan memaafkan sebelum yang kita sakiti memaafkan kita. Rasul pun sangat hati-hati karena khawatir ada orang yang beliau sakiti. Khawatirkah kita bila ada orang yang kita sakiti menuntut balas nanti di padang Mahsyar di depan Hakim Yang Maha Agung ditengah miliaran umat manusia. Jangan-jangan kita menjadi orang yang muflis. NaÕudzu billah.....

Nabi Muhammad ketika saat haji WadaÕ, di padang Arafah yang terik, dalam keadaan sakit, masih menyempatkan diri berpidato. Di akhir pidatonya itu Nabi dengan dibalut sorban dan tubuh yang menggigil berkata, ÒNanti di hari pembalasan, kalian akan ditanya oleh Allah apa yang telah aku, sebagai Nabi, perbuat pada kalian. Jika kalian ditanya nanti, apa jawaban kalian?Ó Para sahabat terdiam dan mulai banyak yang meneteskan air mata. Nabi melanjutkan, ÒBukankah telah kujalani hari-hari bersama kalian dengan lapar, bukankah telah kutaruh beberapa batu diperutku karena menahan lapar bersama kalian, bukankah aku telah bersabar menghadapi kejahilan kalian, bukankah telah ku sampaikan pada kalian wahyu dari Allah.....?Ó Untuk semua pertanyaan itu, para sahabat menjawab, Òbenar ya Rasul!Ó

Rasul pun mendongakkan kepalanya ke atas, dan berkata, ÒYa Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah!Ó. Nabi meminta kesaksian Allah bahwa Nabi telah menjalankan tugasnya. Di pengajian ini saya pun meminta Allah menyaksikan bahwa kita mencintai Rasulullah.ÒYa Allah saksikanlah betapa kami mencintai Rasul-Mu, betapa kami sangat ingin bertemu dengan kekasih-Mu, betapa kami sangat ingin meniru semua perilakunya yang indah; semua budi pekertinya yang agung, betapa kami sangat ingin dibangkitkan nanti di padang Mahsyar bersama Nabiyullah Muhammad, betapa kami sangat ingin ditempatkan di dalam surga yang sama dengan surganya Nabi kami. Ya Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah Ya Allah saksikanlah