Rencana Pembangunan Taman Rekreasi Wiladatika
Tidak benar bahwa
buperta akan dikelola swasta seperti yang dilansir Inilah.com kemarin.
Buperta akan tetap dikelola oleh kwarnas Gerakan Pramuka. Luasnyapun
hanya 200 hektar, bukan 400 hektar. Sedangkan yang akan dikerjasamakan
dengan pihak swasta adalah Taman Rekreasi Wiladatika (TRW).
Selama ini memang TRW sebagai sarana rekreasi menjadi sumber pendapatan Kwarnas, namun demikian tidaklah cukup pendapatannya untuk membiayai seluruh kegiatan Pramuka yang membutuhkan cukup besar.
Mengingat kondisi TRW yang telah berusia 40 tahun, tidak memadai lagi. Sementara biaya yang dibutuhkan sangat besar utk merehabilitasi tidak mungkin menggantungkan pada dana yang berasal dari Pemerintah saja. Oleh karena itu, kwarnas menggandeng swasta untuk meningkatkan kualitas TRW yang lebih bagus dari keadaan semula.
Fungsi sebagai sarana pendidikan kepramukaan tetap kita pertahankan. Sedangkan pusdiklatnas yang letaknya dalam area TRW (kondisinya memprihatinkan) akan dipindahkan dengan membangun gedung pusdiklatnas yang lebih modern dan representatif ke area buperta.
Jadi tidak ada sejengkal tanahpun yang akan dialihkan ke pihak manapun. Ini semua ditangani oleh tim handal yang terdiri dari berbagai profesi didalamnya. Rencana tersebut telah dikonsultasikan sebelumnya kepada Mabinas.
Status tanah bukan milik negara, tetapi milik Gerakan Pramuka (sertifikat). Konsultasi lisan sebelumnya dengan Mabinas akan segera diikuti dengan penjelasan lengkap kepada Menpora sebagai anggota Mabinas minggu ini. "Bapak Menpora telah menyediakan waktu untuk menerima Kwarnas".
Bila ada pihak yang mau mengetahui rencana pembangunan tersebut secara detail, secara terbuka dipersilahkan dapat menghubungi tim. Demikian penjelasan waka kwarnas bidang humas dan informatika (Sumber Humas Kwarnas)
Selama ini memang TRW sebagai sarana rekreasi menjadi sumber pendapatan Kwarnas, namun demikian tidaklah cukup pendapatannya untuk membiayai seluruh kegiatan Pramuka yang membutuhkan cukup besar.
Mengingat kondisi TRW yang telah berusia 40 tahun, tidak memadai lagi. Sementara biaya yang dibutuhkan sangat besar utk merehabilitasi tidak mungkin menggantungkan pada dana yang berasal dari Pemerintah saja. Oleh karena itu, kwarnas menggandeng swasta untuk meningkatkan kualitas TRW yang lebih bagus dari keadaan semula.
Fungsi sebagai sarana pendidikan kepramukaan tetap kita pertahankan. Sedangkan pusdiklatnas yang letaknya dalam area TRW (kondisinya memprihatinkan) akan dipindahkan dengan membangun gedung pusdiklatnas yang lebih modern dan representatif ke area buperta.
Jadi tidak ada sejengkal tanahpun yang akan dialihkan ke pihak manapun. Ini semua ditangani oleh tim handal yang terdiri dari berbagai profesi didalamnya. Rencana tersebut telah dikonsultasikan sebelumnya kepada Mabinas.
Status tanah bukan milik negara, tetapi milik Gerakan Pramuka (sertifikat). Konsultasi lisan sebelumnya dengan Mabinas akan segera diikuti dengan penjelasan lengkap kepada Menpora sebagai anggota Mabinas minggu ini. "Bapak Menpora telah menyediakan waktu untuk menerima Kwarnas".
Bila ada pihak yang mau mengetahui rencana pembangunan tersebut secara detail, secara terbuka dipersilahkan dapat menghubungi tim. Demikian penjelasan waka kwarnas bidang humas dan informatika (Sumber Humas Kwarnas)
0 komentar:
Posting Komentar