Adakan Bhakti Sosial di Kampung Bekas bencana
Belum genap setahun
Komunitas Pramuka Ngampung dibentuk, namun telah memberikan kontribusi
yang positif bagi perkembangan kepramukaan di kabupaten Sragen. Bukan
sekedar mengadakan kegiatan formal yang berhubungan dengan sekolahan
maupun kedinasan, namun komunitas ini telah mengadakan kegiatan
kepedulian di Dk, Dulas, Ds. Gading, Kec. Tanon, Kab. Sragen.
Dulas merupakan kampung baru di Ds. Gading Kec. Tanon. Sudah dua belas tahun warga kampung ini menempati tanah kas desa yang hanya cukup untuk mendirikan satu rumah saja. Rumah mereka telah lama hancur akibat tanah longsor yang terjadi 12 tahun yang lalu, mereka khawatir akan adanya longsor susulan mengingat kontruksi tanah di kampong ini miring dan bergelombang, akibatnya mereka mengungsi dan memindahkan rumah mereka di area tanah kas desa.
Dulas merupakan kampung baru di Ds. Gading Kec. Tanon. Sudah dua belas tahun warga kampung ini menempati tanah kas desa yang hanya cukup untuk mendirikan satu rumah saja. Rumah mereka telah lama hancur akibat tanah longsor yang terjadi 12 tahun yang lalu, mereka khawatir akan adanya longsor susulan mengingat kontruksi tanah di kampong ini miring dan bergelombang, akibatnya mereka mengungsi dan memindahkan rumah mereka di area tanah kas desa.
Mayoritas warga di kampung ini
berprofesi sebagai buruh tani yang bekerja pada musim tanam dan musim
panen saja. Di luar itu mereka mencari batu atau sekedar mencarikan
rumput kepada pedagang kambing demi bisa menyambung hidup bersama anak
dan istrinya.
Komunitas Pramuka Ngampung tergerak
untuk melaksanakan programnya di kampung ini setelah proses survey dan
pertimbangan yang matang. Dikampung ini selain melaksanakan kegiatan
bhakti masyarakat seperti : membersihkan tempat ibadah, jalanan kampung,
sumur umum juga mengikuti kegiatan di keluarga yang mereka tempati.
Anggota Pramuka Ngampung sengaja tinggal bersama keluarga yang dinilai
miskin tetapi produktif untuk bisa bercengkrama bersama dan mengikuti
aktifitas sehari-hari yang mereka lakukan. Pada kesempatan ini tim
pramuka ngempung dibagi menjadi dua, satu dikeluarga Bp. Nardi (48) dan
satunya dikeluarga Bp. Paino (40).
Awalnya Sumini (39) istri Bp Nardi
merasa keberatan rumahnya digunakan oleh Komunitas Pramuka Ngampung
untuk menginap, karena maludengan keadaan rumahnya dan tak memiliki
makanan yang lebih untuk menjamunya. Akan tetapi akhirnya juga bisa
menerima karena aggota pramuka ngampung merasa sudah terbiasa dan juga
telah membawa logistiq untuk dikonsumsi bersama keluarga barunya
tersebut.
Selain kegiatan sosial kemasyarakatan,
KPN juga merintis adanya Taman Pendidikan Alqur’an yang sebelumnya tak
berdiri di kampung ini, hari pertama diikrarkan beberapa anak antausias
untuk hadir bersamanya. Malam terakhir Pramuka Ngampung disana mereka
mengadakan Pengajian dengan mengundang seluruh warga. Meski tidak
maksimal warga yang mengikuti pengajian di Mushola, tetapi warga yang
hadir begitu optimis dan semangat untuk belajar dan memakmurkan Mushola
yang telah kokoh berdiri.
Di hari terakhir, dengan dibantu oleh
Kwartir Ranting Tanon, Komunitas ini memberikan bantuan logistig berupa
beras, minyak goreng dan kebutuhan dapur lainnya kepada warga miskin
kampung ini. Namun kepada keluarga yang ditempati tersebut masih di
berikan tali asih berupa kambing masing-masing satu ekor dan enam ekor
ayam kampung untuk dapat dipelihara supaya kelak
dapat berkembang dan dapat digunakan untuk modal usaha maupun memenuhi kebutuhannya.
Warga di kampong ini sangat terharu dengan kehadiran Komunitas Pramuka Ngampung di desanya, selain memberikan bantuan juga menyadarkan kepada mereka tentang pentingnya untuk selalu mengingat Tuhan. (sumber: Joko Putra/ kwarcab Sragen)
dapat berkembang dan dapat digunakan untuk modal usaha maupun memenuhi kebutuhannya.
Warga di kampong ini sangat terharu dengan kehadiran Komunitas Pramuka Ngampung di desanya, selain memberikan bantuan juga menyadarkan kepada mereka tentang pentingnya untuk selalu mengingat Tuhan. (sumber: Joko Putra/ kwarcab Sragen)
0 komentar:
Posting Komentar